METODESOSIALISASI POLITIK ( oleh Rush dan Althoff) 1. Imitasi Peniruan terhadap tingkah laku individu-individu lain. Imitasi penting dalam sosialisasi masa kanak-kanak. Pada remaja dan dewasa, imitasi lebih banyakbercampur dengan kedua mekanisme lainnya, sehingga satu derajat peniruannya terdapat pula pada instruksi mupun motivasi. 2. Instruksi
Jakarta Sosialisasi politik, seperti sudah tidak asing lagi untuk masyarakat Indonesia. Bahkan sosialisasi politik juga sudah dilakukan saat masih duduk dibangku sekolah. Tapi tidak sedikit pula yang masih belum paham mengenai sosialisasi politik itu sendiri. Jadi apa sebenarnya sosialisasi politik itu? Sosialisasi politik adalah sesuatu yang bisa dilihat sebagai sebuah lanjutan dari pengetahuan yang berisi tentang nilai-nilai politik. Tujuan Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia, Fungsi dan Dasar Pemikirannya Pilpres 2019, JK Sebut Stabilitas Politik di Indonesia Baik PNS Diminta Jaga Netralitas pada Tahun Politik Proses sosialisasi ini membuat seseorang bisa mendapatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan. Keterampilan dan ilmu ini bisa digunakan untuk petunjuk dalam melakukan peran politiknya. Selain itu, seseorang juga bisa lebih mengerti tentang nilai dan norma kehidupan yang berlaku di masyarakat. Lewat proses sosialisasi juga, seseorang bisa belajar tentang semua hal yang berkaitan dengan kepentingan pribadinya ataupun kepentingan orang lain. Dengan begitu, dia bisa mendapatkan ilmu yang luas yang berkaitan dengan gejala politik dan masalah-masalah politik yang ada di sebuah masyarakat. Lalu sebenarnya apa tujuan dari sosialisasi politik? Berikut tujuan sosialisasi politik yang telah rangkum dari berbagai sumber, Jumat18/1/2019.Tujuan sosialisasi politik menurut Richad E. Dawson penulis buku sosialisasi politik mengatakan bahwa sosialisasi politik merupakan suatu pewarisan pengetahuan, nilai-nilai dan pandangan-pandangan politik dari orang tua, guru dan sarana-sarana sosialisasi lainnya kepada warga negara baru dan mereka yang baru menginjak dewasa. Makna sosialisasi politik 1. Sosialisasi merupakan proses hasil belajar dari pengalaman yang ada. 2. Memberikan indikasi umum hasil belajar tingkah laku individu dan kelompok dalam batas-batas yang luas dan lebih khusus berkenaan dengan pengetahuan atau informasi, nilai dan sikap. 3. Sosialisasi tidak dibatasi usia. 4. Sosialisasi merupakan prakondisi yang diperlukan bagi aktivitas sosial. 5. Sosialisasi politik dapat dilakukan di berbagai lingkungan, seperti di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan kehidupan bernegara maupun dalam lingkungan partai politik. Tujuan dari sosialisasi politik 1. Untuk memperluas pemahaman dan penghayatan serta wawasan terhadap masalah-masalah politk yang berkembang. 2. Mampu meningkatkan kualitas diri dalam berpolitik sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. 3. Dapat meningkatkan kualitas kesadaran politik rakyat menuju peran aktif dan partisipasinya terhadap pembangunan politik bangsa secara atau Sarana Sosialisasi Politiktujuan sosialisasi politik sumber Pixabay A. Keluarga Tujuan sosialisasi politik melalui keluarga adalah cara paling efisien. Dimulai dari keluarga inilah antara orang tua dengan anak, sering terjadi “perbincangan” politik ringan tentang segala hal. Dalam peristiwa tersebut tanpa disadari terjadi transfer pengetahuan dan nilai-nilai politik tertentu yang diserap oleh si anak. B. Sekolah Tujuan sosialisasi politik dengan sarana sekolah melalui pelajaran civics education pendidikan kewarganegaraan, peserta didik dan guru saling bertukar informasi dan berinteraksi dalam membahas topik-topik tertentu yang mengandung nilai-nilai politik teoritis maupun praktis. Dengan demikian, peserta didik telah memperoleh pengetahuan awal tentang kehidupan berpolitik secara dini dan nilai-nilai politik yang benar dari sudut pandang akademis. C. Kelompok pertemanan Tujuan sosialisasi politik menggunakan Sarana sosialisasi politik lainnya adalah kelompok pertemanan atau peer group. Peer group termasuk kategori agen sosialisasi politik primary group. Peer group adalah teman-teman sebaya yang mengelilingi seorang individu. Pengaruh pertemanan dalam sosialisasi politik sudah berlangsung sejak masa pergerakan nasional. D. Media massa Media massa merupakan agen sosialisasi politik secondary group. Berita-berita yang dikemas dalam media audio visual televisi, surat kabar cetak, internet, ataupun radio, mengenai perilaku pemerintah ataupun partai politik banyak memengaruhi masyarakat. Tujuan sosialisasi politik melalu sarana ini adalah media massa mampu menyita perhatian individu oleh sebab sifatnya yang terkadang menarik atau cenderung berlebihan. E. Pemerintah Pemerintah merupakan agen sosialisasi politik secondary group. Pemerintah merupakan agen yang punya kepentingan langsung atas sosialisasi politik. Pemerintah yang menjalankan sistem politik dan stabilitasnya. Pemerintah biasanya melibatkan diri dalam politik pendidikan, melalui beberapa mata pelajaran yang ditujukan untuk memperkenalkan peserta didik kepada sistem politik negara, pemimpin, lagu kebangsaan, dan sejenisnya. Pemerintah juga secara tidak langsung melakukan sosialisasi politik melalui tindakan-tindakannya. Tujuan sosialisasi politik melalui tindakan pemerintah, orientasi afektif individu bisa terpengaruh dan ini memengaruhi budaya politiknya. F. Partai politik Salah satu fungsi dari partai politik adalah memainkan peran dalam sosialisasi politik. Ini berarti partai politik tersebut setelah merekrut anggota kader maupun simpatisannya secara periodik maupun pada saat kampanye, mampu menanamkan nilai-nilai dan norma-norma dari satu generasi ke generasi berikutnya. Partai politik harus mampu menciptakan kesan memperjuangkan kepentingan umum, sehingga mendapat dukungan luas dari masyarakat dan senantiasa dapat memenangkan SosialisasiAdapun fungsi sosialisasi dalam pembentukan peran dan status sosial adalah sebagai berikut. 1. Mampu mempelajari dan menghayati norma-norma yang ada dalam kelompok tempat ia tinggal. 2. Dapat mengenal masyarakat lebih luas. 3. Mengetahui peran-peran yang dimiliki masing-masing anggota masyarakat. 4. Dapat mengembangkan kemampuan sesuai peran dan status sosialnya. Reporter Afifah Cinthia Pasha* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. Berikutyang bukan merupakan fungsi sosialisasi politik adalah . A. mengubah kebudayaan politik suatu bangsa B. membentuk kebudayaan politik suatu bangsa C. memelihara kebudayaan politik suatu bangsa D. mentransmisikan kebudayaan politik suatu bangsa E. mengindoktrinasi kebudayaan politik suatu bangsa Pembahasan:
– Hai teman – teman online, pada kesempatan kali ini akan membahas mengenai artikel yang berjudul Sosialisasi Politik. Mari kita simak penjelasan secara lengkap di bawah ini. Pengertian Sosialisasi PolitikPengertian Sosialisasi Politik Menurut Para AhliTujuan Sosialisasi PolitikFungsi Sosialisasi PolitikSarana Sosialisasi PolitikProses Sosialisasi PolitikContoh Sosialisasi PolitikSebarkan iniPosting terkait Pengertian Sosialisasi Politik Sosialisasi politik adalah suatu proses belajar seseorang dalam kehidupan bermasyarakat untuk mengenal dan menghayati politik yang terjadi di lingkungannya. Pengertian Sosialisasi Politik Menurut Para Ahli 1. Menurut Richard E. Dawson Sosialisasi politik yakni suatu nilai-nilai dalam pewarisan pengetahuan dan pandangan-pandangan politik dari orang tua, guru dan sarana-sarana sosialisasi. Dengan adanya sosialisasi politik ini setidaknya akan memberikan nilai atau pandangan politik untuk dapat mengenal politiknya di negara sendiri. 2. Menurut Ramlan Surbakti 1992 Sosialisasi politik yakni suatu proses pembentukan sikap dan orientasi politik anggota masyarakat. 3. Menurut Gabriel A. Almond Sosialisasi politik yakni sesuatu yang menunjuk pada proses dimana sikap-sikap politik juga merupakan sarana bagi suatu tingkah laku politik diperoleh, atau dibentuk dan juga merupakan sarana bagi suatu generasi untuk menyampaikan patokan politik dan keyakinan-keyakinan politik kepada generasi berikutnya 4. Menurut Kenneth P. Langton 1969 Sosialisasi politik yakni suatu wadah atau cara untuk meneruskan politik kegenerasi selanjutnya. 5. Menurut S. N Eisentadt sosialisasi politik yakni sutau komunikasi dengan dan dipelajari oleh manusia. Komunikasi ini terjadi oleh manusia satu terhadap manusia yang lainnya yang berlangsung secara bertahap dan membentuk hubungan atau relasi umum. Tujuan Sosialisasi Politik Mampu meningkatkan kualitas diri dalam berpolitik sesuai dengan aturan hukum yang berlaku Mampu meningkatkan kualitas kesadaran politik rakyat menuju peran aktif dan partisipasinya terhadap pembangunan politik bangsa secara keseluruhan. Agar memperluas pemahaman dan penghayatan serta wawasan terhadap masalah-masalah politk yang berkembang. Fungsi Sosialisasi Politik Meningkatkan pemahaman serta pengetahuan seseorang tentang dunia politik Memelihara kebudayaan politik suatu bangsa Mengajarkan nilai-nilai yang berlaku dalam politik Mengubah, memelihara, membentuk, dan mentransmisikan kebudayaan politik suatu bangsa untuk lebih mengenal bahasa politiknya sendiri. Sarana Sosialisasi Politik Partai Politik Partai politik merupakan sarana yang utama dalam mensosialisasikan politik. Melalui partai politik seseorang akan mendapatkan dan merasakan kehidupan politik secara langsung. Adanya partai politik dijadikan sebagai salah satu sarana sosialisasi politik yang nantinya akan dapat menilai baik buruknya seorang politisi. Partai politik juga biasanya mewakili kepentingan masyarakat untuk dapat menyampaikan aspirasi rakyat yang bersifat nasionalisme. Keluarga Keluarga merupakan salah satu sarana sosialisasi politik pertama yang akan dijumpai oleh setiap orang. Melalui keluarga karakter politik setiap individu akan terbentuk, karena keluarga adalah lembaga sosial pertama bagi setiap individu untuk tumbuh dan berkembang. Sekolah Sekolah berperan penting dalam sosialisasi politik dalam menyalurkan perannya sebagai perantara dalam mensosialisasikan politik. Sekolah memberi pengetahuan kepada siswa tentang dunia politik dan peranan mereka di dalamnya. Sekolah juga memberikan pandangan yang lebih konkrit tentang lembaga-lembaga politik dan hubungan-hubungan politik dalam suatu kegiatan berpolitik. Media Massa Media massa bagi masyarakat modern akan memberikan informasi-informasi politik yang cepat, tepat dan dalam jangkauan yang cukup luas. Media massa baik surat kabar, majalah, radio, televisi, maupun internet memegang peranan penting. Media massa juga dijadikan sebagai salah satu sarana ampuh untuk dapat membentuk sikap-sikap dan keyakinan-keyakinan politik. Peer group Peer group masuk dalam kategori agen sosialisasi politik primary group. Peer group juga merupakan termasuk dalam kategori teman-teman sebaya yang mengelilingi seorang individu. Apa yang dilakukan oleh teman-teman sebaya tentu sangat memengaruhi beberapa tindakan individu di dalamnya terutama dalam mensosialisasikan politik. Proses Sosialisasi Politik Pengenalan nilai dan pola tingkah laku politik. Melakukan seleksi dan pemantapan nilai dan pola tingkah laku politik. Institusionalisasi nilai dan pola tingkah laku politik. Contoh Sosialisasi Politik Berpartisipasi dalam forum warga. Menjadi panitia pemilihan umum di daerah masing-masing. Mengikuti organisasi atau komunitas masyarakat seperti remaja masjid. Mengikuti musyawarah bersama karang taruna desa setempat. Mengikuti pemilihan ketua RT/RW dalam masyarakat setempat. Demikianlah pembahasan artikel mengenai √ Sosialisasi Politik Pengertian, Tujuan, Fungsi, Sarana, Proses & Contohnya Lengkap. Semoga dengan adanya artikel ini dapat membantu kita semua dalam menemukan solusi yang terbaik. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Terima kasih. Baca Juga Artikel Budaya Politik Politik Adalah Sosialisasi Politik Politik Etis Demokrasi Adalah
Sosialisasipolitik memiliki beberapa fungsi. David E. Apter, dalam " Pengantar Analisis Politik ", menjelaskan bahwa fungsi sosialisasi terdiri dari tiga fase, yaitu : fase pertama adalah proses belajar dalam keluarga. Fase pertama ini membentuk kecenderungan pokok yang sekali berurat-berakar dalam kepribadian, sangat sulit berubah.
Sosialisasi berhubungan erat dengan pola tindakan setiap individu/kelompok di dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan bersosialisasi dan berinteraksi secara tidak langsung seseorang dapat mengetahui sifat dan karakter individu lain, serta kebiasaan yang dilakukannya. Proses terjadinya sosialisasi ini sendiri terbagi menjadi berbagai jenis, salah satunya adalah sosialisasi politik. Sosialisasi PolitikPengertian Sosialisasi PolitikKenneth P. Langton 1969Richard E. Dawson 1992Gabriel Almond 2000Ramlan Surbakti 1992Fungsi Sosialisasi PolitikMelatih IndividuMemelihara Sistem PolitikSarana Sosialisasi PolitikKeluargaSekolahPeer groupsMedia MassaPemerintahPartai PolitikContoh Sosialisasi PolitikContoh Sosialisasi dalam MasyarakatContoh Sosialisasi dalam Lingkungan SekolahContoh Sosialisasi dalam PergaulanContoh Sosialisasi Politik dalam PartaiSebarkan iniPosting terkait Sosialisasi politik adalah proses interaksi manusia yang memberikan pengaruh pada pengetahuan sistem politik, gejala-gejala politik, serta lembaga politik. Dengan adanya pengaruh tersebut seseorang dapat mengetahui dasar-dasar politik dengan benar. Sejarah terbentuknya sosialisasi politik ini sendiri lahir dari dua tokoh ternama, yaitu Michael Rush dan Phillip Althoff dengan teori dibukukan dengan judul “Pengantar Sosiologi Politik”. Intisari dari pengantar tersebut menganalisis lebih tajam prilaku politik dalam memperoleh kekuasaan. Pengertian Sosialisasi Politik Adapun pengertian sosialisasi politik menurut para ahli, antara lain; Kenneth P. Langton 1969 Menurutnya, pengertian sosialisasi politik langkah staregis seseorang dalam merumusakan dan melestarikan kebudayaan politik yang lebih baik. Budaya politik ini dilakukan dengan lebih luas, yakni antar negara-negara dan dunia. Richard E. Dawson 1992 Definisi sosialisasi politik adalah bentuk pewarisan terhadap pengetahuan, nilai, norma, dan paradigma politik yang diperkenalkan melalui sistem pendidikan. Dalam arti ini sosialisasi politik dipandang sebagai bagian daripada pendidikan. Gabriel Almond 2000 Arti sosialisasi politik adalah tingkah laku dan sikap politik yang dibentuk guna mendapatkan hasil yang maksimal di dalam pemerintahan. Dalam perkembanganya setiap negara tidak mungkin menganut satu sistem politik, lantaran ada perubahan sosial yang selalu memberikan dorongan untuk ikut menyetarakan antara negara dan perubahan, Ramlan Surbakti 1992 Pengertian sosialisasi politik adalah mekanisasi orientasi dan sikap politik yang dilakukan oleh seluruh anggota masyarakat, terhadap wawasan dan pengetahuan mengenai kekuasaan. Wawasan ini penting sebagai cerminan bahwa setiap manusia tidak bisa hidup secara sendiri dan mandiri. Dari pengertian sosialisasi politik di atas, dapat diberi kesimpulan bahwa intisari dari materi ini ialah mengenai kekuasaan dan pendidikan yang berhubungan erat dengan mempertahankan negara dari berbagai pengaruh yang melatar belakanginya. Fungsi Sosialisasi Politik Manfaat dari adanya sosialisasi politik ini terdapat dua macam, hal ini sebagimana yang dijelaskan oleh Rush dan Althoff, diantarnya; Melatih Individu Setiap individu tentausaja mustahil jika tidak menginginkan kekuasaan, baik dalam kelompok, negara, dan keluarganya. Melalui padangan terhadap kondisi inilah fungsi mempelajari sosialisasi politik ialah memberikan asupan secara langsung terhadap cara mencapai tujuan yang diinginkan. Memelihara Sistem Politik Selanjutnya, manfaat sosialisasi politik ialah memelihara sistem politik yang ada di wilayah dan negara. Pemeliharaan ini bersikap kesinambungan antar genarasi satu ke generasi yang lain. Untuk mencapai kondisi tersebut akhirnya setiap orang penting mempelajari sosialisasi politik. Sarana Sosialisasi Politik Peran serta dan sarana yang dilakukan dalam sosialisasi politik, antara lain sebagai berikut; Keluarga Keluarga menjadi agen tetap dalam contoh sosialisasi primer khususnya di bidang politik, dengan keluarga memperkenalkan cara mencapai kekuasaan bisa dilakukan. Keluara bagian inti proses pengenalan setiap individu pertama kali mendapatkannya. Sekolah Tahap sosialisasi selanjutnya, ialah pada sekolah yang menjadi lembaga pendidikan. Di sekolah siswa diajarkan untuk memiliki wawasan politik, baik dalam bentuk mata pelajaran ataupun di dalam bentuk aplikasinya. Contohnya saja dalam pemiliha ketua Osis, MPK, dan lain sebagainya. Peer groups Serana sosialisasi politik selanjutnya di dapatkan di group-group dalam diksuis ilmiah. Peran sera penanaman politik di dalam hal ini cukup signifikan, lantaran setiap masyarakat akan melakukannya. Bahkan banyak organisasi-organisasi kampus secara tidak langsung menerapkan kajian mengenai perpolitikan. Seperti HMI, PMII< ataupun KAMMI yang setiap saat melakukan kajian dan pengenalan terhadap politik. Media Massa Saran pengungkapan selanjutnya dilakukan dalam media masa, dalam bentuk artikel ataupun essay ilmiah mengenai wawasan mengenai politik. Kajian dalam media masa ini tidak hanya meliputi online akan tetapi ofline yang mengulas lebih dalam untuk urusan perpolitikan. Pemerintah Saran sentral dan yang paling penting dalam sosialisasi politik adalah pemerintah, melalui sistem kekuasaan yang mengatur masyarakat secara langsung pemerintah wajib memberikan teladan yang baik terhadap perpolitikan yang di anut negaranya. Partai Politik Familiranya, untuk urusan mencapai kekuasaan dilakukan dalam partai politik yang memiliki fungsi dalam melestarikan budaya politik di negaranya. Dalam kajian partai politik setiap orang yang ingin mencapai kekuasaan, khsususnya sistem pemerintahan demokratis seperti Indonesia haruslah melalui partai politik. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap orang yang ingin mengenal lebih luas terhadap sosialisasi politik haruslah melalui sarana-sarana yang diberikan. Selain itupula untuk menncapai kekuasaan proses yang bisa dilakukan misalnya saja dengan imitasi. Pengertian imitasi ini misalnya saja, ketika melihat prilaku tindakan politik yang dilakukan oleh pegang kekuasaan seseorang dapat dengan mudah mencotohnya, selain itupula mencari sumber-sumber yang berkiatan tentang bagimana ia mendapatan hak politik. Contoh Sosialisasi Politik Beragam contoh nyata yang dapat diberikan untuk memperjelas materi sosialisasi politik, diantaranya adalah sebagai berikut; Contoh Sosialisasi dalam Masyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakat setiap orang selalu menjalankan sistem politik, misalnya saja ketika adanya pemilihan kepada desa atau bahkan RT. Setiap pemilihan dilakukan dengan terbuka dan kekuasaan tertinggi di pegang oleh rakyat. Dalam contoh ini setiap calon dan kandidat melakukan sosialisasi terhadap visi dan misinya untuk membangun lingkungan yang menjadi fokus tujuan dalam kekuasaan. Kajian mengenai kondisi tersebutlah setidaknya langsung mengarah pada edukasi yang didapatkan. Baca juga; Bentuk Sosialisasi dan Contohnya Contoh Sosialisasi dalam Lingkungan Sekolah Lingkungan sekolah juga memberikan aplikasi terhadap politik, contoh ini bisa dikaji lebih luas dalam tata cara pemilihan Ketua Osis atau oraginiasasi yang setara di sekolahan. Dalam kenyataannya prihal kasus ini seseorang dapat menambah pengetahuan mengenai cara meraih kekuasaan. Contoh Sosialisasi dalam Pergaulan Contoh lainnya mengenai sosialisasi pergaulan di dapatkan seseorang ketika mengikuti oragnisasi-organisasi tertentu, yang fokus kajiannya mengenai politik. Dalam organisasi ini diperoleh awasan dan pengetahuan yang mendalam. Contoh organisasai bentuk pergaulan yang melakukan kajian terhadap politik ialah LMND Liga Mahasiswa Nasional Demokrasi, HMI Himpunan Mahasiswa Indonesia, PMII Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, dan lain sebaginya. Contoh Sosialisasi Politik dalam Partai Parati politik setiap menjelang Pemilu, baik daerah ataupun Pemilihan Presiden giat melakukan sosialsiasi yang berhubungan dengan calon yang akan di angkat. Kejian ini pula bisa dikatakan bagian kampanye, yang menjadi salah satu ciri khas dari sosialisasi politik di Indonesia. Demikianlah penjelasan mengenai pengertian, fungsi, sarana, dan contoh sosialisasi politik. Semoga dengan adanya tulisan ini bisa memberikan wawasan dan juga menambah pengetahuan bagi setiap pembaca yang sedang mendalami tentang materi “sosialisasi”, khususnya terhadap politik. Trimakasih,
Sosialisasipolitik adalah cara masyarakat meneruskan kebudayaan politiknya. Pengertian Sosialisasi Politik Menurut S.N. Eisentadt. Sosialisasi politik adalah komunikasi dengan dan dipelajari oleh manusia lain, dengan siapa individu- individu yang secara bertahap memasuki beberapa jenis relasi- relasi umum.
Ramlan Surbakti mengemukakan bahwa dari segi penyampaian pesannya sosialisasi politik dibagi dua, yaitu 1. Pendidikan politik, merupakan suatu proses dialogik diantara pemberi dan penerima pesan, melalui proses ini para anggota masyarakat mengenal dan mempelajari nilai-nilai, norma-norma dan simbol-simbol politik negaranya dari berbagai pihak dalam sistem politik, seperti sekolah pemerintah dan partai politik. 2. Indoktrinasi politik, proses sepihak ketika penguasa memobilisasi dan memanipulasi warga masyarakat untuk menerima nilai, norma dan simbol yang dianggap pihak yang berkuasa, sebagai ideal dan baik. Melalui berbagai forum pengarahan yang penuh paksaan psikologis dan latihan yang penuh disiplin. Surbakti, 1992117-118. Berdasarkan pendapat di atas salah satu dari agen sosialisasi politik terdapat kelompok-kelompok kepentingan yang mempunyai tujuan untuk memobilisasi massa dengan cara memberikan pendidikan tentang politik mengenai nilai-nilai dan norma-norma politik. Harapan dari kelompok kepentingan adalah timbal balik dari masyarakat hasil yang telah mendapatkan pendidikan politik untuk dapat berpartisipasi dalam mendukung pergerakan politik dan tujuan utama dari kelompok kepentingan yaitu memperoleh kekuasaan secara legitimasi dari masyarakat. Miriam Budiardjo juga menyampaikan pelaksanaan dan fungsi sosialisasi politik, sebagai berikut “Pelaksanaan proses sosialisasinya dilakukan dengan berbagai cara yaitu media massa, ceramah-ceramah, penerangan pendidikan, kursus kader, penataran dan sebagainya. Sisi lain fungsi sosialisasi politik adalah upaya menciptakan citra image bahwa ia memperjuangkan kepentingan umum”. Budiardjo, 2008407. Berdasarkan pendapat di atas maka proses dan fungsi sosialisasi penting jika dikaitkan dengan tujuan partai untuk menguasai pemerintahan melalui kemenangan dalam pemilu karena itu partai harus memperoleh dukungan sebanyak mungkin dan partai berkepentingan agar para pendukungnya mempunyai solidaritas yang kuat dengan partainya yaitu dengan mendidik masyarakat melalui pendidikan politik yang sadar akan tanggung jawabnya sebagai warga negara dan menempatkan kepentingan bersama atas kepentingan nasional. Pendidikan politik yang diberikan secara continue sebagai wujud arahan-arahan pengetahuan baru masyarakat tentang politik dan pelaksanaannya baik dari pengalaman-pengalaman politik, sejarah politik dan lain sebagainya. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sosialisasi Politik Michael Rush dan Phillip Althoff berpendapat bahwa setiap keberhasilan suatu proses sosialisasi politik ditentukan oleh faktor lingkungan kultural, politik dan sosial dan keterkaitan unsur-unsur yang mempengaruhinya adalah sebagai berikut “Proses keberhasilan sosialisasi politik ditentukan oleh 1. Agen sosialisasi politik, yang terdiri dari keluarga, pendidikan, media massa, kelompok sebaya, kelompok kerja, kelompok agama. Selain itu keberadaan kelompok kepentingan dan organisasi kemasyarakatan memberi pengaruh sebagai agen sosialisasi politik terhadap partisipasi masyarakat. 2. Materi sosialisasi politik, yaitu pengetahuan, nilai-nilai dan sikap-sikap politik yang hidup di masyarakat. 3. Mekanisme sosialisasi politik, di bagi menjadi tiga yaitu imitasi, instruksi dan motivasi. 4. Pola sosialisasi politik proses yang terus berkesinambungan, untuk mengetahui proses sosialisasi, yang terdiri dari badan atau instansi yang melakukan proses sosialisasi, hubungan antara badan atau instansi tersebut dalam melakukan proses sosialisasi”. Rush & Althoff, 201335-40. Berdasarkan pendapat di atas maka proses keberhasilan sosialisasi politik yaitu pertama, agen sosialisasi politik merupakan pihak yang melaksanakan sosialisasi politik. Agen sosialisasi merupakan pemeran utama dalam keberhasilan proses sosialisasi politik untuk menyebarkan atau menanamkan nilai-nilai dan norma norma yang terdapat dalam materi sosialisasi politik. Keberhasilan tersebut ditentukan oleh mekanisme yang terencana dan digambarkan dalam pola proses sosialisasi yang baik apabila proses-proses tersebut dapat tersusun, maka penyebaran informasi mengenai materi sosialisasi politik dapat dengan tepat disampaikan ke sasaran sosialisasi. Agen sosialisasi politik adalah pihak-pihak yang melaksanakan atau melakukan sosialisasi. Agen sosialisasi politik tersebut antara lain a. Keluarga adalah agen sosialisasi terdiri atas orang tua dan saudara kandung. Sunarto, 200424. Berdasarkan pernyataan tersebut bahwa ayah, ibu, kakek, nenek, kakak, adik, paman, bibi dan saudara lainnya merupakan agen pertama dalam sosialiasi politik. Pernyataan tersebut diperinci oleh Soerjono Soekanto adalah sebagai berikut “Melalui lingkungan itulah seseorang mengalami proses sosialisasi awal. Orang tua, saudara, maupun kerabat terdekat lazimnya mencurahkan perhatiannya untuk mendidik supaya memperoleh dasar-dasar pola pergaulan hidup yang benar dan baik, melalui penanaman disiplin dan kebebasan serta penyerasiannya”. Soekanto, 2012386. Berdasarkan hal tersebut, maka keluarga memiliki peran utama dalam hal perhatian untuk menerapkan pendidikan moral dalam hidup dalam masyarakat sebagai unit terkecil. b. Kelompok pendidikan adalah agen sosialisasi yang berada pada sistem pendidikan formal. Mempersiapkan untuk menguasaan peran-peran baru dikemudian hari, dikala seseorang tidak tergantung lagi pada orang tuanya. Sunarto, 200425. Berdasarkan pernyataan tersebut bahwa pendidikan formal akan membentuk pengetahuan dan pengalaman baru seseorang. Pernyataan tersebut diperinci oleh Soerjono Soekanto, sebagai berikut “Pada taraf pendidikan formal tersebut, guru mempunyai peranan yang cenderung mutlak di dalam bentuk dan mengubah pola perilaku anak didik. Dengan demikian, hasil kegiatan guru tersebut akan tampak nyata pada kadar motivasi dan keberhasilan studi pada taraf itu, yang mempunyai berpengaruh yang sangat besar pada tahap-tahap pendidikan selanjutnya”. Soekanto, 2012391. Berdasarkan hal tersebut, pendidikan formal akan mengubah perilaku seseorang dengan bentuk motivasi dan keberhasilan dalam pendidikan lainnya. c. Media massa adalah sebagai agen sosialisasi yang berpengaruh pula terhadap perilaku khalayaknya. Sunarto secara rinci menjelaskan tentang agen media massa sebagai berikut KEMUNGKINAN MEMPEROLEH DARI MEDIA PERHATIAN PENGGUNAAN MEDIA Susanto, 1992163 INFORMASI PARTISIPASI POLITISASI KELUARGA “Agen media massa ini merupakan bentuk peningkatan teknologi yang memungkinkan peningkatan kualitas pesan serta peningkatan frekuensi penerapan masyarakat pun memberi peluang bagi media massa untuk berperan sebagai agen sosialisasi yang semakin penting”. Sunarto, 200426. Pemahaman tentang agen sosialisasi media massa oleh Light, Keller and Calhoun dalam Sunarto diperinci kembali sebagai berikut, “Media massa yang terdiri atas media cetak surat kabar, majalah maupun elektronik radio, televisi, film, internet merupakan bentuk komunikasi yang menjangkau sejumlah besar orang”. Sunarto, 200426. Berdasarkan hal tersebut, maka media massa seperti koran, majalah, siaran televisi, internet dan lain sebagainya merupakan bentuk informasi yang kuat dalam masyarakat mengingat tampilan tiga dimensi dalam media massa dapat memberikan kesan adanya kualitas yang dapat meyakinkan masyarakat dalam hal sosialisasi. Gambar Peranan Media Dalam Proses Sosialisasi Politik Berdasarkan bagan di atas pesan-pesan yang disampaikan agen sosialisasi politik berlainan dan tidak selamanya sejalan satu sama lain, contohnya apa yang diajarkan keluarga mungkin saja berbeda dan dapat bertentangan dengan apa yang diajarkan oleh agen sosialisasi yang lain misalnya partai politik dan organisasi masyarakat tetapi yang menerima pesan dapat dengan leluasa mempelajarinya dari teman-teman sebaya, media massa, kelompok kerja bahkan kelompok agama. d. Kelompok sebaya adalah seseorang belajar berinteraksi dengan orang yang sebaya dan sederajat. Sunarto, 200425. Pada tahap ini seseorang memasuki tahap mempelajari aturan yang mengatur peran seseorang yang kedudukannya sederajat dalam kelompok ini seseorang mulai belajar nilai-nilai keadilan. e. Kelompok kerja adalah kelompok yang melakukan pekerjaan sejenis. Kelompok kerja dapat dikategorikan sebagai kelompok okupasional. Soerjono Soekanto secara rinci menjelaskan tentang kelompok okupasional sebagai berikut “Kelompok okupasional merupakan kelompok yang terdiri dari orang -orang yang melakukan pekerjaan sejenis. Kelompok-kelompok semacam ini kemudian sangat besar peranannya di dalam mengarahkan kepribadian seseorang terutama yang menjadi anggotanya”. Soekanto, 2012 126-127. Berdasarkan hal tersebut, maka kelompok kerja merupakan kumpulan orang-orang yang melakukan pekerjaaan yang sama, dimana seseorang-orang dengan mudah untuk diarahkan kepada suatu keadaan yang diharapkan. f. Kelompok agama adalah kelompok yang tumbuh berdasarkan rasa solidaritas pada sanak saudara, kerabat, agama, wilayah kelompok etnis dan pekerjaan. g. Kelompok kepentingan adalah agen sosialisasi dalam kelompok asosiasional seperti Asosiasi Ilmu Politik Indonesia AIPI, kelompok nonasosiasional seperti paguyuban pasundan dan Lembaga Swadaya Masyarakat LSM seperti organisasi masyarakat. Kedua, materi sosialisasi politik merupakan isi yang akan disampaikan kepada sasaran sosialisasi. Pada dasarnya, materi sosialisasi harus mengandung pengetahuan, nilai-nilai dan sikap-sikap politik yang hidup di masyarakat adalah sebagai berikut 1. Pengetahuan adalah bila seseorang memiliki pengertian understanding atau sikap attitude tertentu, yang diperoleh melalui pendidikan dan pengalaman sendiri. Syafiie, 20052. Pengetahuan merupakan bagian dari suatu ilmu dan ilmu dapat dimiliki dari pendidikan yang didapat baik formal maupun informal dan pengalaman yang pernah terjadi. 2. Nilai-nilai politik adalah nilai-nilai yang mempedominani manusia untuk mewujudkan nilai-nilai keadilan dan kebenaran memberi pengalaman kepada manusia tentang kehidupan manusia. Soemarno, 200455. Nilai-nilai yang bermanfaat mendorong masyarakat untuk berupaya mempertahankan dan sekaligus untuk melestarikannya. Nilai-nilai itu adalah sebagai berikut 1. Tradisi; terutama agama, tetapi juga termasuk ikatan-ikatan kekeluargaan dan tradisi pada umumnya. 2. Prestasi; ketekunan, pencapaian atau perolehan, ganjaran-ganjaran material, mobilitas sosial. 3. Pribadi; kejujuran, ketulusan, keadilan, dan kemurahan hati 4. Penyesuaian diri; bergaul dengan baik, menjauhkan diri dari kericuhan, menjaga keamanan dan kententraman. 5. Intelektual; belajar dan pengetahuan sebagai tujuan. 6. Politik; sikap-sikap dan kepercayaan berkaitan dengan pemerintahan. Syarbaini, 200471. Nilai-nilai politik berprinsip pada etika yang dipegang dengan kuat oleh partai politik sehingga mengikatnya dan sangat berpengaruh pada prilakunya misalnya prestasi, pribadi dan intelektual, sedangkan norma yaitu aturan-aturan baku tentang perilaku politik yang harus dipatuhi oleh setiap partai politik misalnya tradisi, penyesuaian diri, serta sikap-sikap dan kepercayaan lainnya sehingga siap untuk menerima penilaian baik dan buruk dalam partai politik tersebut. 3. Sikap-sikap politik adalah seperti suatu transparansi dari das wollenyaitu lebih dari satu keinginan yang ingin berbagi kebahagiaan terhadap generasi seterusnya. Soemarno, 200455. Michael Rush dan Phipil Althoff secara rinci menjelaskan tentang sikap-sikap politik sebagai berikut “Sikap-sikap politik adalah berkaitan dengan nilai-nilai dalam kepercayaan-kepercayaan individu dapat memainkan peranan yang penting dalam penentuan reaksi terhadap rangsangan khusus dan terhadap pembentukan sikap-sikap ataupun pendapat-pendapat khusus akan tetapi sikap-sikap dapat mendahului nilai-nilai khususnya yang berlangsung pada dasar imitatif dengan jalan menirukan”. Rush & Althoff, 201336-37. Berdasarkan hal tersebut, maka sikap-sikap politik merupakan nilai dan kepercayaan politik misalnya pada partai politik dalam menjalankan tugas dan fungsinya untuk dapat menarik perhatian masyarakat. Sikap politik akan memunculkan pengalaman sebagai gambaran masyarakat untuk menilai baik atau buruk yang akan mempengaruhi terhadap informasi yang didapatkan. Ketiga, mekanisme sosialisasi politik adalah cara mentransmisikan elemen-elemen dari sosialisasi melalui beberapa cara 1. Imitasi, merupakan peniruan terhadap tingkah laku individu-individu,dan merupakan hal yang penting dalam sosialisasi pada masa kanak-kanak. 2. Intruksi, merupakan peristiwa penjelasan diri, akan tetapi para ahli mengatakan hal tersebut tidak terlalu diperlukan karena terbatas pada proses belajar formal. 3. Motivasi, lebih banyak diidentifikasikan dengan pengalaman. Motivasi adalah merupakan bentuk tingkah laku yang tepat yang dipelajari melalui proses coba-coba dan gagal, individu yang bersangkutan secara langsung belajar dari pengalaman mengenai tindakan-tindakan sama cocok dengan sikap-sikap dan pendapat-pendapat sendiri. Berdasarkan pendapat di atas mekanisme sosialisasi politik berupa cara imitasi lebih cocok diterapkan dalam sosialisasi untuk masa kanak-kanak atau pada masa awal. Intruksi lebih banyak dilakukan pada proses belajar formal. Imitasi dan intruksi merupakan tipe-tipe khusus dari pengalaman akan tetapi motivasi lebih banyak diidentifikasikan dengan pengalaman. Sosialisasi merupakan proses yang berlangsung lama dan rumit yang dihasilkan dari usaha saling mempengaruhi diantara kepribadian individu dengan pengalaman-pengalaman yang relevan untuk mempermudah hasil proses sosialisasi politik dibentuklah pola sosialisasi yang diilustrasikan dalam sebuah gambar. Pembuatan pola tersebut dilakukan setelah proses sosialisasi berjalan yang akan berkaitan dengan unsur-unsur sebelumnya. Keempat, pola sosialisasi politik adalah proses yang terus berkesinambungan untuk mengetahui proses sosialisasi, yang terdiri dari organisasi dan hubungan organisasi tersebut dalam melakukan proses sosialisasi misalnya pemerintah dan partai politik kepada yang diberikan sosialisasi misalnya aparatur pemerintah, anggota partai dan masyarakat. Menurut Jaeger dalam Sunarto, pola sosialisasi politik terdiri atas sosialisasi represif dan sosialisasi partisipatoris adalah sebagai berikut 1. Sosialisasi repsresif adalah menekankan pada pengunaan hukuman terhadap kesalahan. Sosialisasi represif pun mempunyai ciri lain seperti penekanan pada penggunaan materi dalam hukuman dan imbalan, penekanan pada kepatuhan masyarakat pada agen sosialisasi, penekanan pada komunikasi yang bersifat satu arah, nonverbal dan berisi perintah, penekanan titik berat sosialisasi pada agen sosialisasi dan pada keinginan agen sosialisasi, dan peran masyarakat sebagaisignificant other. 2. Sosialisasi partisipatoris adalah pola yang di dalamnya diberi imbalan manakala berperilaku baik, penekanan diletakan pada interaksi, komunikasi bersifat lisan, masyarakat menjadi pusat sosialisasi, keperluan masyarakat dianggap penting dan masyarakat menjadigeneralized other. Sunarto, 200431. Berdasarkan pendapat di atas pola sosialisasi ada yang bersifat memaksa dan ada pula yang bersifat mengarahkan. Pola sosialisasi yang bersifat memaksa bersifat indoktrinasi artinya komunikasi satu arah dan menekankan pada tujuan tertentu secara mengikat dan tunduk terhadap perintah untuk mengikuti keinginannya. Pola sosialisasi yang bersifat komunikatif dan partisipatif mengarah kepada memberikan pengajaran dan contoh perilaku yang baik, komunikatif dan tidak berpihak pada keinginan tertentu secara memaksa. Partai Politik Partai politik sebagai lembaga politik bukan sesuatu yang dengan sendirinya ada. Partai politik mempunyai sejarah yang cukup panjang, sehingga partai politik dewasa ini sudah sangat dipahami oleh masyarakat. Partai politik merupakan organisasi baru dalam kehidupan manusia, jauh lebih muda dibandingkan dengan organisasi negara dan baru ada di negara modern. Partai politik pada dasarnya terbentuk adalah sebagai sarana bagi warga negara untuk turut serta atau berpartisipasi dalam proses pengelolaan negara. Meluasnya rakyat bahwa merupakan faktor yang perlu diperhitungkan serta diikutsertakan dalam proses politik, maka partai politik telah lahir secara spontan dan berkembang menjadi penghubung antara rakyat disatu pihak dan pemerintah dipihak lain. Partai politik dalam praktisnya hanya mengutamakan kemenangan dalam pemilihan umum. Partai politik mengutamakan kekuatan berdasarkan keunggulan dan simpatisan. Definisi Partai Politik Partai politik merupakan kegiatan politik yang berkembang untuk mengatur pendukung dari berbagai golongan masyarakat dan kelompok-kelompok untuk mengembangkan organisasi yang berkembang menjadi penghubung antara rakyat dan para penguasa atau pemerintah, maka dari sini peneliti akan menguraikan definisi partai politik yang menurut Miriam Budiardjo sebagai berikut “Partai politik adalah suatu kelompok terorganisir yang anggota -anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Tujuan kelompok ini adalah untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik biasanya dengan cara konstitusional untuk melaksanakan programnya”. Budiardjo, 2008402-403. Berdasarkan pendapat di atas maka partai politik merupakan sarana atau wadah yang dapat menyatukan warga negara yang mempunyai pikiran berupa paham dan ideologi yang sama sehingga pikiran dan orientasi mereka bisa dikonsolidasikan sehingga dengan begitu pengaruh mereka bisa lebih besar dalam pembuatan dan pelaksanaan keputusan. Pendapat di atas pun mengarah kepada beberapa konsep pokok politik yang berkaitan dengan negara, kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijaksanaan umum, pembagian dan alokasi nilai-nilai di dalam masyarakat. Sigmund Neumann mengemukakan pendapatnya tentang partai politik, sebagai berikut “A political party is the articulate organization of society’s active political agents; those who are concerned with the control of government polity power, and who complete for popular support with other groups holding divergent views”. Neumann,1963352. Berdasarkan pendapat di atas maka partai politik merupakan organisasi atau wadah dari bentuk kegiatan aktivis-aktivis politik yang berusaha untuk menguasai kekuasaan pemerintahan serta merebut dukungan rakyat melalui persaingan dengan suatu golongan atau golongan lain yang mempunyai pandangan yang berbeda. Carl J. Friedrich mengemukakan pendapatnya tentang partai politik, sebagai berikut “A political, party is a group of human beings, stably organized with the objective of securing or maintaining for its leadhers the control of a government, with the further objective of giving to members of the party, through such control ideal and material benefits and advantages”. Friedrich, 1967419. Berdasarkan pendapat di atas maka partai politik merupakan sekelompok manusia atau kumpulan manusia atau masyarakat yang terorganisir secara stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan penguasaan terhadap pemerintahan bagi pimpinan partainya dan penguasaan ini, memberikan kepada anggota partainya kemanfaatan yang bersifat materiil dan ideal. Partai politik juga merupakan perantara besar yang menghubungkan kekuatan-kekuatan dan ideologi sosial dengan lembaga-lembaga pemerintahan yang resmi. Pendapat lain mengenai partai politik dikemukakan oleh Giovanni Sartori, “A party is any political group that present at eections, and is capable of placing through elections candidates for public office”. Sartori, 197663. Berdasarkan pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa partai politik merupakan kelompok politik yang mengikuti pemilihan umum dan melalui pemilihan umum itu mampu menempatkan calon-calonnya untuk menduduki jabatan-jabatan publik. Jabatan-jabatan publik tersebut adalah Jabatan-jabatan eksekutif dan legislatif baik di tingkat pusat maupun daerah tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota. Nurul Aini dan Ng. Philipus mengemukakan bahwa, “Partai politik merupakan lembaga untuk mengemukakan kepentingan secara sosial maupun ekonomi dan moril maupun materiil”. Aini, 2004121. Berdasarkan pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa partai politik merupakan sarana atau cara mengemukakan keinginan rakyat melalui organisasi politik di mana hal tersebut mengandung penegrtian adanya demokrasi. Partai politik hanya dapat ada sesungguhnya jika ada sekurang-kurangnya satu kelompok lain yang menyainginya. J. H. Aldrich mengemukakan pendapatnya tentang partai politik, sebagai berikut “The major political party is the creature of the politicians, the ambitious office seeker and officeholder. They have created and maindtained, used or abused, reformed or ignored the political party when doing so ... the political party is thus an endogenous’ institution-an institution shaped by these political actor”. Aldrich, 19954. Berdasarkan pendapat di atas maka partai politik merupakan organisasi yang didirikan oleh politisi untuk mencapai tujuan politik, namun ketika telah dibentuk sesungguhnya partai politik perlu menjadi dirinya sendiri. Organisasi partai politik memiliki visi, misi, tujuan jangka panjang dan strategi. Partai politik dilengkapi pula dengan segenap peraturan dan ketentuan yang dapat menjamin tumbuhnya perilaku-perilaku politik tertentu pada diri para politis yang tergabung di dalamnya. Partai politik juga sekaligus menjamin dinamika kepentingan para politikus yang menjadi anggotanya. Firmanzah, “Partai politik Bukanhanya memelihara kebudayaan politik suatu negara, tetapi proses sosialisasi politik juga berkemungkinan menyebabkan adanya perubahan terhadap kebudayaan politik tersebut. Dalam proses berlangsungnya suatu sosialisasi politik pasti diperlukan adanya sarana sosialisasi politik untuk proses penyampaiannya.
Bagi kawan muda yang mengemari ilmu sosial dan politik tentu tidak asing dengan istilah sosialisasi politik. Namun tak jarang juga banyak kawan muda yang belum tahu apa pengertian sosialisasi politik. Nah! kali ini ingin mengulas lebih dalam soal sosialisasi politik, pengertian, fungsi dan jenisnya. Selengkapnya simak ulasan berikut ini Sosialisasi adalah memberikan informasi pemahaman kepada masyarakat akan sesuatu yang bersifat penting. sedangkan sosialisasi politik menurut University of Minnesota Libraries adalah proses pembelajaran politik agar masyarakat dapat mengembangkan sikap, nilai, keyakinan, pendapat, dan perilaku yang kondusif untuk menjadi warga negara yang baik di negaranya. BACA JUGA SISTEM POLITIK PENGERTIAN DAN MACAM-MACAMNYA Pengertian Politik Menurut Para Ahli H. Hyman Sosialisasi politik adalah proses belajar dari pengalaman warga masyarakat atau sub kelompok yang semula menghasilkan keteraturan, keseragaman yang secara langsung relevan bagi stabilitas sistem politik dan yang kemudian menghasilkan keragaman dan bentuk-bentuk institusional dari pengawasan. 2. John W Ellsworth dan Arthur A Stahnke Sosialisasi politik adalah proses kesadaran politik sejak kecil hingga dewasa yaitu bagaimana seseorang belajar nilai-nilai dan sikap sosial yang memengaruhi kehidupan politik. 3. Doris Graber Sosialisasi Politik adalah proses ketika seseorang mempelajari struktur dan faktor lingkungan sekaligus mempelajari dan menginternalisasi aturan-aturan dan perilaku mengenai kehidupan politik. 4. Soetandyo Wignyosoebroto Sosialisasi politik adalah proses individu dalam masyarakat belajar mengetahui dan memahami tingkah pekerti apakah yang harus orang lakukan atau tidak lakukan didalam masyarakat. Fungsi Sosialisasi Politik Edukasi Politik Dengan adanya sosialisasi politik maka masyarakat mendapatkan pendidikan politik. Alhasil nantinya dapat memberikan pemahaman yang utuh tentang politik sehingga dapat mencerdaskan bangsa secara perlahan. Di lain sisi masyarakat akan faham tata cara proses pengambilan kebijakan, sistem pemerintahan sekaligus sistem-sistem politik. BACA JUGA PEMUDA KORUPSI DAN PARTISIPASI POLITIK Setiap Anggota masyarakat perlu punya cara hidup dan cara pikir yang sesuai dengan tatatan masyarakat pada umumnya. Hal itu tidak jauh berbeda dengan bagaimana berbangsa dan bernegara bahwa warga negara harus mempunyai cara hidup dan cara pikir yang sesuai dengan tata cara negara dimana mereka tinggal dan hidup. Sehingga proses memahami dan mengamati cara hidup ini adalah proses edukasi politik dalam konteks sosialisasi politik. 2. Menumbuhkan Kesadaran Politik Dengan adanya sosialisasi politik masyarakat akan faham tentang sistem politik secara umum. Pemahaman sistem politik ini akan membawa masyarakat kedalam pilihan yang tepat ketika ingin menganalisis dan mengkritik suatu kebijakan. Disisi lain dengan perkembangan zaman sistem politik biasanya mengalami perubahan sehingga proses sosialisasi politik sangat penting untuk diberikan kepada masyarakat. Sehingga sosialisasi politik mempengaruhi kualitas interaksi antara masyarakat dan pemerintahnya. Apabila sosialisasi politik gagal mempengaruhi kesadaran politik masyarakat maka semua kehidupan politik, hukum, dan semua kebijakan yang membutuhkan dukungan dari publik akan gagal dan tidak berfungsi. 3. Meningkatkan Partisipasi Politik Dengan adanya sosialisasi politik maka masyarakat akan semangat dalam berpatisipasi dalam suatu proses politik. Partisipasi politik yang aktif akan memberikan dampak yang luar biasa terutama dalam proses pembangunan dan tata kelola pemerintahan. Jenis sosialisasi Politik Pendidikan Politik Pendidikan politik adalah proses pembelajaran politik pemerintahan antara pemberi materi dan penerima materi. Proses pendidikan ini dilakukan untuk membangun kesadaran, pemahaman, pendapat, dan perilaku individu untuk turut berpartisipasi secara aktif dalam bidang politik. Pendidikan politik dilakukan dari usia dini dan akan terus berlanjut. Indoktrinasi politik tidak bertujuan mencerdaskan bangsa melainkan pemerintah yang mengontrol pandangan politik masyarakatnya. Indoktrinasi memaksa individu untuk mendukung suatu orientasi politik, mengikuti nilai-nilai, dan menghambat demokrasi. BACA JUGA 10 MANFAAT BELAJAR SOSIOLOGI UNTUK ANAK MUDA Media Massa Pada jaman modernisasi dan globalisasi ini, hampir semua orang menggunakan dan menghabiskan waktunya pada media massa ataupun media sosial. Sehingga media massa menjadi agen penting dalam sosialisasi politik. Media massa harus bisa menayangkan pemberitaan maupun sosialisasi politik dalam segala bentuk dengan efektif dan tidak tertutup oleh konten hiburan. Sehingga masyarakat lebih paham terhadap sistem politik pemerintahan, tidak hanya melihat hiburan semata. Peristiwa politik merupakan agen sosialisasi politik yang secara rutin memberikan pendidikan bagi masyarakat. Sosialisasi politik oleh peristiwa politik paling sering terjadi saat masa pemilihan dan pemungutan suara untuk memilih pemerintah yang akan berkuasa. BACA JUGA 10 MANFAAT BELAJAR FILSAFAT UNTUK ANAK MUDA Sosialisasi politik tersebut dapat dilakukan secara langsung oleh pemerintah, maupun oleh parta-partai politik yang terlibat di dalamnya. Post Views 204 Tulisan Terkait
Berikutyang bukan merupakan fungsi dari lembaga sosial keluarga adalah fungsi A. Reproduksi B. Ekonomi C. Sosialisasi D. Pendidikan
\n\n \n\n \n \nberikut yang bukan merupakan fungsi sosialisasi politik adalah
Berelsondan Steiner. Komunikasi Politik adalah penyampaian informasi, ide, emosi, keterampilan melalui pengunaan simbol gambar, kata, angka, grafik dan sebagainya. 5. Maswadi Rauf. Komunikasi politik adalah salah satu kajian ilmu politik. Hal itu disebabkan karena pesan-pesan yang disampaikan dalam proses komunikasi bercirikan politik. Selainitu, jawaban atas pertanyaan Berikut yang bukan merupakan fungsi input dalam sistem politik adalah? sebelum dipublikasikan dilakukan verifikasi oleh para tim editor. Verifikasi jawaban pada pertanyaan Berikut yang bukan merupakan fungsi input dalam sistem politik adalah? melalui sumber buku, artikel, jurnal, dan blog yang ada di internet Jawaban 10. Berikut yang bukan merupakan fungsi sosialisasi politik adalah A. mengubah kebudayaan politik suatu bangsa B. membentuk kebudayaan politik suatu bangsa C. memelihara kebudayaan politik suatu bangsa D. mentransmisikan kebudayaan politik suatu bangsa E. mengindoktrinasi kebudayaan politik suatu bangsa .
  • 7sknfyl8r4.pages.dev/296
  • 7sknfyl8r4.pages.dev/279
  • 7sknfyl8r4.pages.dev/541
  • 7sknfyl8r4.pages.dev/660
  • 7sknfyl8r4.pages.dev/763
  • 7sknfyl8r4.pages.dev/733
  • 7sknfyl8r4.pages.dev/339
  • 7sknfyl8r4.pages.dev/41
  • 7sknfyl8r4.pages.dev/120
  • 7sknfyl8r4.pages.dev/92
  • 7sknfyl8r4.pages.dev/890
  • 7sknfyl8r4.pages.dev/73
  • 7sknfyl8r4.pages.dev/209
  • 7sknfyl8r4.pages.dev/838
  • 7sknfyl8r4.pages.dev/182
  • berikut yang bukan merupakan fungsi sosialisasi politik adalah